Pengaruh Faktor Keasaman Terhadap Kelarutan Obat | Ady Lab | harga pH Meter Hanna Instruments
Faktor Keasaman Terhadap Kelarutan Obat
Apa pengaruh faktor keasaman terhadap larutan obat? |
Suatu larutan tidak jenuh atau hampir jenuh adalah suatu larutan yang mengandung hampir zat terlarut dalam konsentrasi di bawah konsentrasi yang dibutuhkan untk penjenuhan sempurna pada temperatur tertentu.
Sedangkan larutan lewat jenuh adalah suatu larutan yang mengandung zat terlarut dalam konsentrasi lebih banyak daripada yang seharusnya pada temperatur tertentu, terdapat juga zat terlarut yang tidak larut.
Untuk kelarutan sendiri didefinisikan dalam besaran kuantitatif sebagai konsentrasi zat terlarut dalam larutan jenuh pada temperatur tertentu, dan secara kualitatif didefinisikan sebagai interaksi spontan dari dua atau lebih zat untuk membentuk dispersinmolekuler homogen.
Secara khusus, kelarutan obat dapat dinyatakan dalam beberapa cara.
Menurut U.S. Pharmacopeia and National Formulary, definisi kelarutan obat adalah jumlah ml pelarut di mana akan larut 1 gram zat terlarut.
Kelarutan secara kuantitatif juga dinyatakan dalam molalitas, molaritas, dan presentase.
Kelarutan suatu senyawa bergantung pada sifat fisika dan kimia zat terlarut dan pelarut, juga bergantung pada faktor temperatur, tekanan, pH larutan dan untuk jumlah yang lebih kecil, bergantung pada hal terbaginya zat terlarut.
Daya kelarutan suatu zat berkhasiat memegang peranan penting dalam formulasi suatu sediaan farmasi. Lebih dari 50% senyawa kimia baru yang ditemukan saat ini bersifat hidrofobik.
Kegunaan secara klinik dari obat-obat hidrofobik menjadi tidak efisien dengan rendahnya daya kelarutan, dimana akan mengakibatkan kecilnya penetrasi obat tersebut di dalam tubuh.
Kelarutan suatu zat berkhasiat yang kurang dari 1 mg/ml mempunyai tingkat disolusi yang kecil karena kelarutan suatu obat dengan tingkat disolusi obat tersebut sangat berkaitan
Seperti yang telah diuraikan di atas, bahwa kelarutan suatu zat dalam hal obat dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah pH.
Banyak obat-obat penting yang termasuk ke dalam kelompok asam lemah dan basa lemah. Obat-obat ini bereaksi dengan asam lemah dan basa kuat serta dalam jarak pH tertentu berada sebagai ion yang biasanya larut dalam air.
Secara teori, jika pH dinaikkan, maka kelarutannya pun akan meningkat, karena selain terbentuk larutan jenuh obat dalam bentuk molekul yang tidak terionkan (kelarutan intrinsic) juga terlarut obat yang berbentuk ion.
Dari apa yang telah yang dikatakan tentang pengaruh asam dan basa pada larutan elektrolit lemah, jelaslah bahwa kelarutan elektrolit lemah sangat dipengaruhi oleh pH larutan.
Sebagai contoh larutan 1% fenobarbital natrium larut dalam harga pH basa yang tinggi. Bentuk ion yang larut diubah menjadi bentuk meolekul fenobarbital apabila pH rendah, dan di bawah 8,3, obat mulai mengendap dari larutan pada temperatur ruang.
Dari segi lain, garam alkanoid seperti atropine sulfat mulai mengendap apabila pH naik.